ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Ketut Untung Yoga mengatakan semua pihak termasuk TNI terlibat langsung dalam proses pencarian 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Saat ini, Polri dan TNI fokus mencari lokasi penyanderaan.
"Perwakilan TNI juga ada di situ. Kita sama-sama mencari tahu tentang di mana wilayahnya dan di mana kapalnya," kata Untung saat dihubungi wartawan, Jakarta, Selasa (29/3).
Menurut Untung, dalam pencarian ini baik pemerintah atau pihak kepolisian bakal mengandalkan kekuatan TNI. Mengingat, dugaan sementara kapal sudah berada di luar wilayah Indonesia.
"Iya kalau sudah masuk wilayah perbatasan itu kan pasti menggunakan kekuatan-kekuatan TNI yang ada. Tapi kita tetap koordinasi," ujar dia.
Untung bahkan tak membantah saat disinggung pencarian bakal melibatkan satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia menilai, Kopassus memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian tersebut.
Kendati begitu, dia menegaskan diterjunkan atau tidaknya Kopassus dalam pencarian itu tergantung dari keputusan pimpinan TNI. "Nah itu level-level pimpinan. Pastinya semua pihak akan terlibat," pungkas Untung.
Sebelumnya diketahui, sepuluh WNI awak kapal pandhu brahma 12 dikabarkan disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina. Mereka meminta tebusan sebanyak 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.
"Perwakilan TNI juga ada di situ. Kita sama-sama mencari tahu tentang di mana wilayahnya dan di mana kapalnya," kata Untung saat dihubungi wartawan, Jakarta, Selasa (29/3).
Menurut Untung, dalam pencarian ini baik pemerintah atau pihak kepolisian bakal mengandalkan kekuatan TNI. Mengingat, dugaan sementara kapal sudah berada di luar wilayah Indonesia.
"Iya kalau sudah masuk wilayah perbatasan itu kan pasti menggunakan kekuatan-kekuatan TNI yang ada. Tapi kita tetap koordinasi," ujar dia.
Untung bahkan tak membantah saat disinggung pencarian bakal melibatkan satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dia menilai, Kopassus memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian tersebut.
Kendati begitu, dia menegaskan diterjunkan atau tidaknya Kopassus dalam pencarian itu tergantung dari keputusan pimpinan TNI. "Nah itu level-level pimpinan. Pastinya semua pihak akan terlibat," pungkas Untung.
Sebelumnya diketahui, sepuluh WNI awak kapal pandhu brahma 12 dikabarkan disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina. Mereka meminta tebusan sebanyak 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.
Sumber: merdeka.com
0 Response to "Kopassus Ikut Dalam Operasi Pencarian Sandera Militan Abu Sayyaf, Yang Minta Tebusan Rp 14,3 miliar"
Posting Komentar